Februari 2017 - Hallo sahabat
DaniekaDL, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Februari 2017, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Jambi,
Artikel Travel Story, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul :
Catatan Perjalanan Seru Ke Tempat Wisata di Bangko Kabupaten Meranginlink :
Catatan Perjalanan Seru Ke Tempat Wisata di Bangko Kabupaten Merangin
Baca juga
Februari 2017
Travel Story - Perjalanan wisata adalah hal yang senantiasa memberikan kesan dan pengalaman yang mendalam. Salah satunya yang Bang Mamad lakukan pada tanggal 24 dan 25 Februari 2017.
Dari sekian banyak perjalanan bersama siswa yang sudah Bang Mamad lakukan, inilah pengalaman yang dapat dibagikan bagi pembaca semua. Karena sebagian perjalanan sebelumnya Bang Mamad belum memiliki Blog.
Kali ini adalah sebuah perjalanan wisata edukasi bersama siswa Ash-Siddiiqi. Perjalanan ini kami mulai dari Pemayung Kabupaten Batang Hari Jambi. Perjalanan kami mulai pada saat 20.44 jumat malam menuju kota Bangko.
Perjalanan panjang nan sejuk membuat suasana malam itu terasa sangat nyaman. Walau ada beberapa siswa yang mabuk dalam perjalanan. Tetapi tidak membuat saya dan pendamping lainnya kerepotan.
Tepat pukul 02.00 wib rombongan kami tiba di tempat kami menginap yaitu kota Bangko. Uniknya kami menginap di sebuah masjid yang cukup besar yaitu masjid Baitussalam. Tepatnya di lantai dua masjid tersebut.
Setelah sampai sebagian kami sholat tahajud terlebih dahulu kemudian langsung beristirahat. Tak terasa pagi telah tiba, kami melanjutkan subuh berjamaah dan sarapan bersama yang disediakan pengurus masjid.
Masjid sengaja kami pilih sebagai tempat menginap karena untuk membiasakan anak-anak tetap dekat dengan Pencipta meskipun sedang melakukan perjalanan wisata. Selain itu, biar bisa ketemu orang-orang sholeh juga yang biasanya tak pernah meninggalkan shalat jamaah di masjid.
Saat Pagi menjelang kami bersiap-siap menuju tempat-tempat wisata yang menarik di Bangko. Tujuan utama kami adalah mengunjungi tempat-tempat menarik di Bangko seperti uraian Bang Mamad berikut.
1. Bersantai Sejenak di Biduk Amo
Biduk Amo adalah sebuah tempat yang berlokasi di pinggir Sungai Batang Merangin ini adalah sebuah panggung pameran pentas seni di Merangin. Suasana hijau dan pemandangan di tempat ini cukup menarik.
Tepat pada pukul 07.45 wib kami berangkat ke tempat ini. Di tempat ini kami hanya duduk sebentar sambil menikmati suasana pemandangan Batang Merangin dan sebuah jembatan Gantung yang membuat bersantai kami terasa begitu nyaman.
Selain itu pertemuan arus antara Sungai Masumai yang memiliki warna berbeda menjadi pemandangan langka yang kami saksikan.
2. Wisata Edukasi di Museum Geopark
Berdampingan dengan Biduk Amo tepatnya di Pasar Bawah Bangko. Di tempat ini kami mendapatkan edukasi mengenai Geopark yang akan kami jadikan tujuan utama wisata kami di Merangin.
Pada pukul 08.00 kami memasuki tempat ini karena baru dibuka. Sambutan ramah petugas yang dengan ikhlas memberikan edukasi membuat berada di tempat ini terasa nyaman.
Kami melihat beragam benda-benda koleksi yang diambil dari Geopark. Museum yang bersih dan nyaman ini sangat lengkap memberikan kami informasi awal tentang geopark yang kami kunjungi. Di tempat ini juga dijual beberapa souvenir yang berkaitan dengan keindahan alam Merangin.
3. Pemandangan Indah Kota Bangko dari Jam Gento
Perjalanan wisata kami lanjutkan dengan mengunjungi landmark ibukota kabupaten Merangin yang tak jauh dari Museum Geopark. Dengan meniti ratusan anak tangga kami sampai di puncak yang memiliki view indah kota Bangko.
Rasa lelah karena lutut terasa pegal menaiki anak tangga terbayar ketika kami menaiki bukit tertinggi di Bangko ini. Jam Gento adalah jam yang dibangun sebagai penunjuk waktu adzan di Bangko.
Sayangnya kami tak bisa memasuki jam ini, karena tempatnya ditutup. Tak tahu kenapa, jam Gento akhir-akhir ini selalu ditutup. Padahal jika dibuka kami bisa menikmati keindahan bangko dari tempat yang lebih tinggi lagi.
4. Perjalanan ke Geopark
Sekitar 60 menit dari kota Bangko kami melanjutkan perjalanan kami menuju destinasi utama kunjungan edukasi di Bangko. Ya, Geopark Teluk Wang Sakti yang kami yakini akan memberikan pengalaman berharga bagi kami.
Tepat pukul 10. 27 kami sampai diparkiran tempat ini. Dengan menuruni rarusan tangga kami menuju Geopark yang baru-baru ini dijadikan lokasi syuting salah satu program wisata terbaik di Indonesia.
Rasa lelah yang kami rasakan terbayar dengan keindahan alam yang begitu memukau. Aliran air yang begitu deras dan bebatuan alami yang berasal dari kayu yang mengeras jutaan lamanya membuat berada di tempat ini terasa betah berlama-lama.
Tempat yang juga bersejarah ini terasa begitu alami dan asri. Melewati sebuah jembatan gantung kami menuju kolam jodoh yang penuh mitos.
Tak sabar kami melangkahkan kaki menuju kolam yang terletak di Teluk Wang Sakti, Tepian Idak Berubah, Bukit Sekelam Kabut yang berada dalam administratif Desa Biuku Tanjung, di zona inti Geopark Merangin.
Sesampai di kolam jodoh para traveler cilik ini tak sabar menceburkan diri ke Sungai. Bermain di air terjun mungil yang dikeliling alam dan bebatuan menakjubkan.
Saking antusiasnya hampil ada yang tenggelam di kolam yang berukuran tak begitu luas ini. Untung ada salah satu pembimbing yang sigap menyelamatkan.
Sekitar pukul 11.50 kami harus meninggalkan tempat ini. Sebenarnya anak-anak masih mau lanjut. Karena keterbatasan waktu kami harus meninggalkan tempat yang super eksotis ini.
Keindahan Geopark Merangin cukup membuat pengalaman berharga bagi kunjungan edukasi kami kali ini. Sayang, fasilitas di tempat ini masih terbilang kurang. Memang ada musholla dan toilet, namun kondisinya kurang terawat.
Mungkin, pemerintah setempat perlu memperhatikan hal tersebut. Agar tempat ini bisa menjadi tujuan wisata menarik yang dikenal tak hanya di Indonesia tapi juga di dunia. Apalagi arung jeram di tempat ini, salah satu yang terbaik di Indonesia.
5. Mengunjungi Taman Batu
Selepas shalat dzuhur kami melanjutkan dengan makan bersama di salah satu rumah siswa. Makanannya sangat enak apalagi ada pete-nya. Hal itu dapat men-charge energi kami yang hampir habis akibat kelelahan menaiki anank tangga Jam Gento dan Geopark.
Perjalanan kami lanjutkan ke lokasi yang pernah Bang Mamad tulis sebelumnya. Yaitu Taman Batu Merangin yang menjadi lokasi wisata baru di Merangin.
Sesampai di lokasi yang terletak di Jalan Raya Lintas Tengah Sumatera Dusun Mudo Kecamatan Langling ini kami melihat batu-batu sungkai yang katanya hanya ada di Kabupaten Merangin.
Batu alam yang dijadikan aksesoris dan mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Sayang tempat-tempat yang mahal-mahal dibangun ini terlihat kotor dipenuhi sampah yang berserakan.
Anehnya, di tempat ini tak satupun tong sampah. Tempat ini sebenarnya sangat menarik untuk dijadikan tujuan wisata edukasi. Di mana batu-batu yang tersusun di tempat ini terbilang cukup menarik di lihat.
Namun, sayang sekali lagi tempat ini tak terkelola dengan baik. Tempat yang berdampingan dengan arbotarium ini, dipenuhi sampah-sampah pengunjung dan coretan tangan jahil yang tak bertanggung jawab. Untungnya, fasilitas seperti toilet di tempat ini cukup bersih dan ada airnya.
Di tempat ini kami melihat koleksi-koleksi sembari mengabadikan momen dengan latar batu sungkai. Rencananya di tempat ini, kami menunggu rombongan putri yang terpisah dari kami.
Namun, ibarat angin lalu karena yang kami tunggu tak kunjung datang. Ibarat peribahasa kalau bangkai galikan kuburnya, kalau hidup sediakan buaiannya. Kami pun meninggalkan pasukan putri dan berangkat kembali ke Pemayung.
Di perjalanan kami singgah di Kota Sarolangun untuk sholat dan istirahat sejenak. Di sini kami Sholat di masjid kebanggan masyarakat Sarolangun. Selanjutnya kami menikmati indahnya jembatan Beatrix di malam hari dengan berwisata kuliner.
Travel Story - Perjalanan wisata adalah hal yang senantiasa memberikan kesan dan pengalaman yang mendalam. Salah satunya yang Bang Mamad lakukan pada tanggal 24 dan 25 Februari 2017.
Dari sekian banyak perjalanan bersama siswa yang sudah Bang Mamad lakukan, inilah pengalaman yang dapat dibagikan bagi pembaca semua. Karena sebagian perjalanan sebelumnya Bang Mamad belum memiliki Blog.
Kali ini adalah sebuah perjalanan wisata edukasi bersama siswa Ash-Siddiiqi. Perjalanan ini kami mulai dari Pemayung Kabupaten Batang Hari Jambi. Perjalanan kami mulai pada saat 20.44 jumat malam menuju kota Bangko.
Perjalanan panjang nan sejuk membuat suasana malam itu terasa sangat nyaman. Walau ada beberapa siswa yang mabuk dalam perjalanan. Tetapi tidak membuat saya dan pendamping lainnya kerepotan.
Tepat pukul 02.00 wib rombongan kami tiba di tempat kami menginap yaitu kota Bangko. Uniknya kami menginap di sebuah masjid yang cukup besar yaitu masjid Baitussalam. Tepatnya di lantai dua masjid tersebut.
Setelah sampai sebagian kami sholat tahajud terlebih dahulu kemudian langsung beristirahat. Tak terasa pagi telah tiba, kami melanjutkan subuh berjamaah dan sarapan bersama yang disediakan pengurus masjid.
Masjid sengaja kami pilih sebagai tempat menginap karena untuk membiasakan anak-anak tetap dekat dengan Pencipta meskipun sedang melakukan perjalanan wisata. Selain itu, biar bisa ketemu orang-orang sholeh juga yang biasanya tak pernah meninggalkan shalat jamaah di masjid.
Saat Pagi menjelang kami bersiap-siap menuju tempat-tempat wisata yang menarik di Bangko. Tujuan utama kami adalah mengunjungi tempat-tempat menarik di Bangko seperti uraian Bang Mamad berikut.
1. Bersantai Sejenak di Biduk Amo
Biduk Amo adalah sebuah tempat yang berlokasi di pinggir Sungai Batang Merangin ini adalah sebuah panggung pameran pentas seni di Merangin. Suasana hijau dan pemandangan di tempat ini cukup menarik.
Tepat pada pukul 07.45 wib kami berangkat ke tempat ini. Di tempat ini kami hanya duduk sebentar sambil menikmati suasana pemandangan Batang Merangin dan sebuah jembatan Gantung yang membuat bersantai kami terasa begitu nyaman.
Selain itu pertemuan arus antara Sungai Masumai yang memiliki warna berbeda menjadi pemandangan langka yang kami saksikan.
2. Wisata Edukasi di Museum Geopark
Berdampingan dengan Biduk Amo tepatnya di Pasar Bawah Bangko. Di tempat ini kami mendapatkan edukasi mengenai Geopark yang akan kami jadikan tujuan utama wisata kami di Merangin.
Pada pukul 08.00 kami memasuki tempat ini karena baru dibuka. Sambutan ramah petugas yang dengan ikhlas memberikan edukasi membuat berada di tempat ini terasa nyaman.
Kami melihat beragam benda-benda koleksi yang diambil dari Geopark. Museum yang bersih dan nyaman ini sangat lengkap memberikan kami informasi awal tentang geopark yang kami kunjungi. Di tempat ini juga dijual beberapa souvenir yang berkaitan dengan keindahan alam Merangin.
3. Pemandangan Indah Kota Bangko dari Jam Gento
Perjalanan wisata kami lanjutkan dengan mengunjungi landmark ibukota kabupaten Merangin yang tak jauh dari Museum Geopark. Dengan meniti ratusan anak tangga kami sampai di puncak yang memiliki view indah kota Bangko.
Rasa lelah karena lutut terasa pegal menaiki anak tangga terbayar ketika kami menaiki bukit tertinggi di Bangko ini. Jam Gento adalah jam yang dibangun sebagai penunjuk waktu adzan di Bangko.
Sayangnya kami tak bisa memasuki jam ini, karena tempatnya ditutup. Tak tahu kenapa, jam Gento akhir-akhir ini selalu ditutup. Padahal jika dibuka kami bisa menikmati keindahan bangko dari tempat yang lebih tinggi lagi.
4. Perjalanan ke Geopark
Sekitar 60 menit dari kota Bangko kami melanjutkan perjalanan kami menuju destinasi utama kunjungan edukasi di Bangko. Ya, Geopark Teluk Wang Sakti yang kami yakini akan memberikan pengalaman berharga bagi kami.
Tepat pukul 10. 27 kami sampai diparkiran tempat ini. Dengan menuruni rarusan tangga kami menuju Geopark yang baru-baru ini dijadikan lokasi syuting salah satu program wisata terbaik di Indonesia.
Rasa lelah yang kami rasakan terbayar dengan keindahan alam yang begitu memukau. Aliran air yang begitu deras dan bebatuan alami yang berasal dari kayu yang mengeras jutaan lamanya membuat berada di tempat ini terasa betah berlama-lama.
Tempat yang juga bersejarah ini terasa begitu alami dan asri. Melewati sebuah jembatan gantung kami menuju kolam jodoh yang penuh mitos.
Tak sabar kami melangkahkan kaki menuju kolam yang terletak di Teluk Wang Sakti, Tepian Idak Berubah, Bukit Sekelam Kabut yang berada dalam administratif Desa Biuku Tanjung, di zona inti Geopark Merangin.
Sesampai di kolam jodoh para traveler cilik ini tak sabar menceburkan diri ke Sungai. Bermain di air terjun mungil yang dikeliling alam dan bebatuan menakjubkan.
Saking antusiasnya hampil ada yang tenggelam di kolam yang berukuran tak begitu luas ini. Untung ada salah satu pembimbing yang sigap menyelamatkan.
Sekitar pukul 11.50 kami harus meninggalkan tempat ini. Sebenarnya anak-anak masih mau lanjut. Karena keterbatasan waktu kami harus meninggalkan tempat yang super eksotis ini.
Keindahan Geopark Merangin cukup membuat pengalaman berharga bagi kunjungan edukasi kami kali ini. Sayang, fasilitas di tempat ini masih terbilang kurang. Memang ada musholla dan toilet, namun kondisinya kurang terawat.
Mungkin, pemerintah setempat perlu memperhatikan hal tersebut. Agar tempat ini bisa menjadi tujuan wisata menarik yang dikenal tak hanya di Indonesia tapi juga di dunia. Apalagi arung jeram di tempat ini, salah satu yang terbaik di Indonesia.
5. Mengunjungi Taman Batu
Selepas shalat dzuhur kami melanjutkan dengan makan bersama di salah satu rumah siswa. Makanannya sangat enak apalagi ada pete-nya. Hal itu dapat men-charge energi kami yang hampir habis akibat kelelahan menaiki anank tangga Jam Gento dan Geopark.
Perjalanan kami lanjutkan ke lokasi yang pernah Bang Mamad tulis sebelumnya. Yaitu Taman Batu Merangin yang menjadi lokasi wisata baru di Merangin.
Sesampai di lokasi yang terletak di Jalan Raya Lintas Tengah Sumatera Dusun Mudo Kecamatan Langling ini kami melihat batu-batu sungkai yang katanya hanya ada di Kabupaten Merangin.
Batu alam yang dijadikan aksesoris dan mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Sayang tempat-tempat yang mahal-mahal dibangun ini terlihat kotor dipenuhi sampah yang berserakan.
Anehnya, di tempat ini tak satupun tong sampah. Tempat ini sebenarnya sangat menarik untuk dijadikan tujuan wisata edukasi. Di mana batu-batu yang tersusun di tempat ini terbilang cukup menarik di lihat.
Namun, sayang sekali lagi tempat ini tak terkelola dengan baik. Tempat yang berdampingan dengan arbotarium ini, dipenuhi sampah-sampah pengunjung dan coretan tangan jahil yang tak bertanggung jawab. Untungnya, fasilitas seperti toilet di tempat ini cukup bersih dan ada airnya.
Di tempat ini kami melihat koleksi-koleksi sembari mengabadikan momen dengan latar batu sungkai. Rencananya di tempat ini, kami menunggu rombongan putri yang terpisah dari kami.
Namun, ibarat angin lalu karena yang kami tunggu tak kunjung datang. Ibarat peribahasa kalau bangkai galikan kuburnya, kalau hidup sediakan buaiannya. Kami pun meninggalkan pasukan putri dan berangkat kembali ke Pemayung.
Di perjalanan kami singgah di Kota Sarolangun untuk sholat dan istirahat sejenak. Di sini kami Sholat di masjid kebanggan masyarakat Sarolangun. Selanjutnya kami menikmati indahnya jembatan Beatrix di malam hari dengan berwisata kuliner.